Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Banjarnegara Perkuat Peran Saka Adhyasta Pemilu sebagai Ujung Tombak Pengawasan Partisipatif

ffa

Banjarnegara – Bawaslu Kabupaten Banjarnegara menyelenggarakan kegiatan Penguatan Kelembagaan dengan tema “Penguatan Pengawasan Saka Adhyasta Pemilu sebagai Ujung Tombak Pengawasan Partisipatif” sebagai upaya strategis memperkuat keterlibatan generasi muda dalam pengawasan pemilu dan meningkatkan kesadaran masyarakat luas terhadap pentingnya pengawasan partisipatif yang diadakan pada Selasa (25/11/2025) di Madukara Room, Surya Yudha Park Banjarnegara.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Banjarnegara, Rinta Arief Laksono. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya sebatas forum pelatihan, melainkan langkah strategis dalam membangun kekuatan pengawasan berbasis masyarakat. “Kegiatan ini bukan sekadar forum pelatihan, tetapi langkah strategis untuk memperkuat peran generasi muda sebagai bagian penting dalam pengawasan pemilu,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar melalui penguatan kelembagaan ini, anggota Saka Adhyasta Pemilu memiliki pemahaman yang komprehensif terkait tugas pengawasan, mulai dari pendidikan pemilih, pencegahan pelanggaran hingga pelaporan secara prosedural. Ketua Bawaslu Banjarnegara turut menekankan pentingnya pembentukan karakter generasi muda yang jujur, independen, dan berintegritas serta terbangunnya jaringan pengawasan berbasis komunitas yang hidup dan berkelanjutan. Menurutnya, pengawasan tidak boleh berhenti pada kegiatan seremonial semata, tetapi harus menjadi gerakan nyata di desa, sekolah, dan ruang publik.

Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber, yakni Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Banjarnegara sekaligus Wakil Bupati Banjarnegara, Wakhid Jumali, serta akademisi Panji Prasetyo. Dalam paparannya, Wakhid Jumali menyampaikan pentingnya pembinaan kecakapan hidup dan peningkatan kompetensi anggota Saka. Ia menjelaskan bahwa Gerakan Pramuka memiliki keunggulan dalam proses pendidikan nonformal yang berorientasi pada pembentukan karakter generasi muda.

“Gerakan Pramuka merupakan investasi bangsa dalam bidang peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui pembinaan karakter, Pramuka membentuk generasi yang tangguh dan bertanggung jawab,” kata Wakhid Jumali. Ia juga mengapresiasi langkah Bawaslu yang menggandeng Pramuka sebagai mitra dalam pengawasan partisipatif. Menurutnya, kemitraan ini membuka ruang partisipasi lebih luas bagi Pramuka untuk terlibat dalam proses demokrasi, khususnya di Kabupaten Banjarnegara.

Sementara itu, Panji Prasetyo dalam materinya yang bertajuk “Bawaslu dan Masa Depan Pemilu” menyoroti tantangan pengawasan di era digital. Ia menegaskan bahwa Bawaslu harus mampu menjawab perubahan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sebagai instrumen pengawasan yang efektif. “Bawaslu  dibentuk untuk menjadi pejuang demokrasi yang harus terus beradaptasi dengan perkembangan zaman,” tegasnya.

Panji juga memberikan sejumlah catatan strategis kepada Bawaslu, di antaranya perlunya mendorong literasi politik masyarakat terkait pengawasan pemilu serta memperkuat komunikasi dengan partai politik, NGO, dan berbagai elemen masyarakat. Ia menilai kedudukan Bawaslu yang bersifat permanen harus terus diperkuat agar mampu menjaga kualitas demokrasi secara berkelanjutan.

Dalam rangkaian kegiatan tersebut, turut dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Bawaslu Kabupaten Banjarnegara dengan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Banjarnegara tentang Pembentukan Saka Adhyasta Pemilu. Kesepakatan ini menjadi bentuk komitmen bersama dalam meningkatkan pengawasan partisipatif dan memperluas peran masyarakat dalam menjaga integritas pemilu di Kabupaten Banjarnegara.

Melalui kegiatan ini, Bawaslu Kabupaten Banjarnegara berharap sinergi dengan Gerakan Pramuka dapat melahirkan kader-kader muda pengawas pemilu yang berintegritas serta mampu menjadi penggerak pengawasan partisipatif di lingkungan masing-masing.