Bawaslu Banjarnegara Rintis Tiga Desa Pengawasan dan Tiga Desa APU
|
BANJARNEGARA – Bawaslu Kabupaten Banjarnegara kembali merintis tiga Desa Pengawasan dan tiga Desa Antipolitik Uang (APU).
Ketua Bawaslu Banjarnegara, Sarno Wuragil mengatakan, tiga desa yang dirintis sebagai Desa Pengawasan, masing-masing Desa Blitar, Kecamatan Madukara, Desa Wanadadi, Kecamatan Wanadadi, dan Desa Pekasiran, Kecamatan Batur.
Sedangkan tiga Desa Antipolitik Uang, masing-masing Desa Gripit Kecamatan Banjarmangu, Desa Pagergunung Kecamatan Wanayasa, dan Desa Kutawuluh, Kecamatan Purwanegara.
“Pemilu yang baik bisa terwujud apabila pengawasan bisa maksimal, ini semua bisa dilakukan dengan adanya peran aktif dari masyarakat dalam mengawasi pemilu” ungkap Ragil dalam pembukaan acara Pembinaan Desa Pengawasan di Balai desa Blitar (28/10/2019).
Antusiasme dari warga desa Blitar sangat tinggi ini terlihat dari banyaknya peserta yang mengikuti kegiatan ini. “saya berterimakasih kepada Bawaslu Banjarnegara yang telah bersedia menyelenggarakan dan memilih desa Blitar sebagai salah satu desa pengawasan. Saya mendukung penuh desa Blitar dijadikan salah satu desa pengawasan” ujar Subalyo di tengah-tengah sambutannya.
Subalyo menambahkan bahwa desanya adalah salah satu desa yang tidak menggunakan politik uang dalam pemilihan desa kemarin, ini bisa menjadi salah satu faktor yang bisa mendukung terwujudnya desa pengawasan di Desa Blitar.
Hal senada juga disampaikan oleh Muhammad Ali selaku Kepala Desa Pekasiran yang ketika itu memberikan sambutan ditengah-tengah sosialisasi pembentukan desa anti politik uang yang diadakan oleh Bawaslu Banjarnegara di desa Pekasiran. Ali menjelaskan bahwa pemerintah Desa Pekasiran sangat mendukung adanya kegiatan ini.
“Saya sangat mendukung adanya kegiatan seperti ini, karena dengan adanya kegiatan ini bisa mendorong Pendidikan politik warga di desa Pekasiran dan menumbuhkan kesadaran pengawasan partisipatif oleh warga desa” ujar Muhammad Ali.
Anggota Bawaslu Kabupaten Banjarnegara Sugiyatno menjelaskan bahwa pentingnya partisipasi masyarakat dalam mendukung kerja-kerja pengawasan lembaga pengawasan. “Terbatasnya jumlah pengawas pemilu tidak sebanding dengan banyaknya tahapan pemilu dan luasnya wilayah yang harus diawasi sehingga peran masyarakat menjadi satu-satunya jalan untuk mensukseskan pengawasan pemilu” ungkap Sugiyatno.
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara dari Bawaslu Kabupaten Banjarnegara, yang puncaknya akan digelar Launching Desa Pengawasan dan Desa Antipolitik Uang di salah satu desa di Banjarnegara.
“Harapan saya dengan adanya kegiatan ini, masyarakat akan sadar bahwa peran masyarakat dalam pengawasan partisipatif sangat penting untuk mewujudkan pemilu yang jujur adil dan berintegritas” tambah Ragil.