Kader P2P Bawaslu Jateng Bentuk Komunitas Laskar Jaga Hak Pilih
|
Sebanyak 90 peserta Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) tahun 2025 di Jawa Tengah membentuk komunitas baru, Laskar Jaga Hak Pilih Pembentukan yang diikuti dengan pendeklarasian tersebut dilakukan dalam acara penutupan P2P di Hotel Harris Sentraland Semarang.
Peserta merupakan anak-anak muda yang berasal dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Mereka merupakan alumni P2P atau Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP).
Sebelumnya, Bawaslu Jateng menerima pendaftar program ini sebanyak 650 orang lebih. Setelah dilakukan seleksi, yang dinyatakan lolos sebanyak 90 orang.
Dalam kegiatan P2P yang berlangsung selama 5-7 Agustus 2025, peserta mendapatkan materi-materi berbobot. Sesuai tema Berfungsi dan Bergerak untuk Pemilu 2029 Bermartabat, materi yang diberikan difokuskan pada tindak lanjut dan tugas-tugas kader pengawas partisipatif.
Menurut Komisioner Bawaslu Jateng, Nur Kholiq, beberapa materi tersebut antara lain strategi pencegahan pelanggaran dan sengketa proses pemilu, teknis pelaporan, dan teknis penyelesaian sengketa. Kemudian, teknis pengembangan pengawasan partisipatif, strategi berjejaring, perempuan dan pengawasan pemilu, serta materi tentang pemantauan.
Di akhir kegiatan, sesuai dengan tata cara, setiap angkatan diwajibkan membuatkan Rencana Tindak Lanjut (RTL). Dalam pembahasan, peserta menyepakati untuk terus berkolaborasi dengan Bawaslu Provinsi Jawa Tengah.
“Maka tugas yang relevan saat ini adalah pengawasan Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB). Untuk mengoptimalkan tugas ini, para alumni P2P ini membentuk komunitas yang diberi nama Laskar Jaga Hak Pilih,” katanya dalam siaran pers, Senin (11/8/2025).
Para alumni ini akan membantu tugas Bawaslu di setiap kabupaten/kota untuk melakukan uji petik sebagai salah satu strategi pengawasan PDPB. Masing-masing peserta akan berkolaborasi dengan Bawaslu Kabupaten/Kota di wilayah masing-masing.
“Selain pembentukan komunitas Laskar Jaga Hak Pilih untuk uji petik, mereka secara rutin sebulan sekali melakukan konsolidasi. Bentuknya dengan menyelenggarakan diskusi dengan tema-tema seputar pengawasan partisipatif,” ujarnya.
Menurutnya, para peserta secara individual juga mendapatkan tugas untuk terus menyebarluaskan pesan-pesan pengawasan melalui media sosial maupun melalui komunitas masing-masing. “Mereka diharapkan benar-benar mampu menjadi kader pengawas partisipatif Bawaslu Jawa Tengah yang terus berfungsi dan bergerak untuk menyiapkan Pemilu 2029 yang bermartabat,” ucapnya.
sumber : Bawaslu Jawa Tengah