Lompat ke isi utama

Berita

Kampus Diminta Berperan Jaga Demokrasi

KENDARI - Kampus melalui mahasiswa sebagai rakyat terdidik diharapkan punya kontribusi dan peran penting dalam demokrasi kepemiluan.

Hal ini disampaikan Anggota Bawaslu, Mochamad Affifudin, dalam Diskusi Ilmiah Masyarakat Cerdas, Pilkada Aman, dan Berintegritas Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) di Kendari, Kamis (3/10/2019).

Menurut Afif, dengan peran kampus ini, akan membantu proses pemilihan berjalan baik, sehingga menghasilkan pemimpin yang baik pula.

“Diharapkan Unsultra dan kampus lainnya bersinergi dengan Bawaslu dalam melakukan pengawasan pada saat tahapan pilkada sudah berjalan. Terhadap potensi-potensi dan masalah yang akan muncul dalam Pilkada 2020 di Sulawesi Tenggara sehingga akan bisa kita petakan potensi pelanggaran tersebut,” harapnya.

Afif juga menegaskan, pemilu dibaratkan pertandingan sepak bola. Dalam hal ini, Bawaslu diposisikan sebagai wasit, jika semua pelanggaran pemilu dibawa ke pengadilan, maka tidak akan selesai dalam waktu yang cepat.

“Bawaslu mempunyai kewenangan pencegahan untuk memetakan potensi-potensi pelanggaran yang muncul dalam tahapan Pilkada 2020 nanti. Mengenai hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh peserta pemilu dalam masa kampanye,” imbuhnya.

Selain itu, Afif menekankan pentingnya dialog bukan untuk mencari perbedaan, tetapi dialog dilakukan untuk memperbanyak titik temu dalam segala hal, baik berupa kebiasaan, adat istiadat, dan lain sebagainya.

“Ini soal narasi kebangsaan yang kita bangun bersama-sama, jangan sampai pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 nanti akan meluluhlantakan persaudaraan antarsesama kita,” ungkapnya.

Tag
Berita