Muhammad Rofiuddin: Menulis Harus Banyak Dipraktikkan
|
TEGAL - Menulis harus banyak dipraktikkan, karena teori saja tidak cukup. Hal tersebut disampaikan oleh Komisioner Bawaslu Provinsi Jawa Tengah, Muhammad Rofiuddin, saat memberikan materi dalam Rapat Kerja Teknis dengan Bawaslu Kabupaten/Kota se Jawa Tengah tentang Penerbitan Buku Hasil Kinerja dan Prestasi di Bawaslu Jawa Tengah, yang digelar di Hotel Sankita, Guci, Tegal (14-16/8).
"Jadi yang terpenting adalah praktik usai pelatihan ini," tegas Rofi.
Menurutnya, tulis-menulis sesuatu yang bisa diusahakan oleh siapapun. Menulis tidak hanya dikuasai oleh orang di bidang-bidang tertentu misalnya wartawan, tetapi siapapun bisa menulis.
"Penulis itu bisa berprofesi apa saja, misalnya Todung Mulya Lubis yang seorang pengacara, tetapi juga penulis yang handal dalam bidangnya," ujarnya.
Lebih lanjut menurutnya, dalam membuat buku, Bawaslu Kabupaten/Kota tidak dibatasi terkait dengan gaya penulisan, apakah menggunakan gaya penulisan mendalam, fiture, opini, atau karya ilmiah popular.
"Terserah rekan-rekan untuk memilih gaya menulis dalam menyusun buku. Kami tidak menentukan harus memakai gaya yang mana," katanya.
Rofi menegaskan, masing-masing Anggota Bawaslu Kabupaten/Kota harus berperan dan bersinergi dalam menyusun buku tersebut.
"Kita juga membutuhkan pandangan-pandangan orang luar (penulis tamu-Red)) terhadap bawaslu," tambahnya.
BACA JUGA: Bawaslu Banjarnegara Evaluasi Kinerja Panwascam Selama Pemilu 2019